Senin, 11 Maret 2013

“PESAN” FILM MAFIA, GODFATHER


Kejahatan terorganiser disebut mafia. Ada sebutan mafia pajak, ada mafia hukum, mafia kayu dan sebagainya. Pasti penyebutan mafia diambil dari nama sebuah kelompok kejahatan di Pulau Sisila Italia yang kemudian  menyebar hingga ke Amerika Serikat (AS). Hingga sekarang Mafia di AS masih mempertahankan pola rekrutmen yaitu khusus orang-orang Sisilia. Mungkin anda pernah mendengar nama Al Capone (tahun 30-an) pemimpin Mafia yang sangat ditakuti di AS.

Nah,  saya ingin menulis sedikit tentang Mafia sesuai dengan cerita di film The  Godfather, sebuah film yang dinobatkan oleh AFI (American Film Institute) dalam urutan pertama film  terbaik sepanjang zaman.

Tahun 1976 saya diajak teman nonton film ini. Saya yang kurang suka dengan film gangster, sehingga  menolak ajakan teman.

“Ini bukan film biasa. Sebuah film yang meraih banyak penghargaan. Bayangkan saja, ketika film ini dibuat, harus dijaga pihak keamanan, sebab diancam akan diganggu  oleh Mafia sebenarnya.” Begitu bujuk teman saya. Ya saya menerima tawaran teman. Apalagi kan dibelikan tiket. Ya boleh-boleh lah.

Ternyata benar kata teman saya . The Godfather bukan film sekedar saling bunuh, penuh pertumpahan darah, tapi sebuah film yang membawa pesan kemanusiaan, mengajarkan loyalitas, ketegasan sikap,  mengagungkan kekeluargaan diatas [i]segala-galanya. Juga ada idealisme, maksudnya, sang Godfather  

“Don” Vito Corleone  menolak tawaran kerja sama dari keluarga mafia  ( ada lima keluarga Mafia kala itu) melakukan bisnis heroin.

“Don” Vito Corleone adalah sang Godfather diperankan oleh Marlon Brando. Penampilannya sangat berwibawa, ditakuti lawan dan disegani kawan. Seorang tua yang tertatih-tatih, banyak penyanjungnya, banyak juga musuhnya. Dia masih  bertahan hanya demi mempertahankan keluarga besarnya  agar tidak ditelan zaman.

Sebenarnya ada anak Corleone, tapi dia tidak menyentuh bisnis keluarga, namanya  Michel yang diperankan oleh Al Pacino. Dia  study hukum .  Kemudian ada anak yang lain tapi nyatanya memiliki karakter yang tidak mendukung dalam pembelaan terhadap keluarga . Peragu, labil.

Ketika ada tawaran bisnis heroin dari keluarga mafia lain (ada lima keluarga mafia kala itu), Vito Corleone menolak dengan tegas. Itu sebabnya dia dibenci oleh keluarga mafia. Diupayakan pembunuhan terhadap Don Vito, namun selalu gagal.

Michel (Al Capone) turun tangan. Dia tidak mau keluarganya hendak dihabisi. Dengan terpaksa dia meninggalkan studynya. Dia mengambil alih kepemimpinan dari ayahnya. Michel yang lembut, santun, tenang, biasa bercumbu hanya dengan buku, dengan terpaksa turun gelanggang membela nama keluarga, mempertahankan eksistensi keluarga.

Setelah  Don Vito meninggal  karena serangan jantung, Michael mengambil alih kepemimpinan ayahnya dan membabat habis lawannya satu persatu, bahkan keluarga dekat yang berkhianat juga dihabisi  dengan sadis oleh anak buah Michel.

Cita-cita menyelesaikan study gagal dengan alasan menegakkan dan membela keluarga.
Teman saya benar. Film ini sebuah karya besar. Buktinya tak mampu  digilas zaman. Setelah 36 tahun saya menemukan di internet  ratusan ulasan mengenai film ini. Mulai dari yang tua sampai yang muda, para pengamat film sangat memuji setinggi langit. Bahkan ada yang mengaku telah menonton film ini sampai berpuluh-puluh kali.

Mungkin generasi baru, anak-anak muda sekarang ini, ketika film ini tayang perdana tahun 72, belum nongol di dunia. Tapi apalah artinya hari dan tahun kelahiran. Itu tidak terlalu penting. Kan hanya pembatasan-pembatasan yang manusia buat-buat, kadang mempersempit makna  dan eksistensi hidup. Yang penting adalah berusaha untuk memperkaya referensi. Jangan hanya terkotak-kotak dalam sebuah pemahaman sempit . Boleh cari filmnya dan silahkan menonton.

1 komentar:

  1. the godfather memang film mantab gan,.,.
    q ja dah nonton ulang sampe 12 kali,.,.
    n yang g kalah mantab tuh yang part ke 2 di sana diceritakan awal mula vito corleon merintis usaha n membesarkan keluarganya

    BalasHapus