Senin, 04 Maret 2013

Tari Pica-pica


By :  Usman Hasan pada 21 Agustus 2012 pukul 16:14
Negeri Kelabu menyelenggarakan perlombaan tari. Tari yang dipilih untuk diperlombakan adalah tari Pica-pica. Berhubung tari itu sangat populer  seluruh dunia sehingga menurut pemerintah di negeri Kelabu, tidak ada salahnya apabila budaya luar yang bernilai positif kita serap untuk memperkaya budaya negeri sendiri. 

“Kan kita ini negeri yang kaya dengan seni budaya. Dengan adanya berbagai etnis ,   mau seni tari apa yang tidak ada di negeri  Kelabu.Lebih positif kalau kita menggairahkan seni budaya sendiri ketimbang seni budaya orang lain. Dalam seni budaya asli nenek moyang kita, disana banyak kearifan. Lain halnya apabila memang kita miskin seni tari.” Demikian kritik para pengamat budaya.

“Ya tapi kan tari Pica-pica itu energik, penuh gelora, apalagi diiringi musik berirama “panas”, itu dapat membangkitkan semangat nasionalisme  dan jiwa patriotisme. Jangan anggap enteng itu tari Pica-pica, sedangkan tokoh nasional Megawangi ikut dengan penuh semangat menari pica-pica. Selain itu, tari Pica-pica  bermanfaat untuk kesehatan. Dicoba dulu, dengan maju mundur, bergerak kesamping kiri dan kanan,  itu kan berupa senam. Bukankah tujuan kita bersama adalah warga yang sehat, seperti sebuah ungkapan, “ dalam badan yang sehat terdapat  jiwa sehat.” Demikian argumentasi  panitia tari..

“ Soal tubuh sehat juga berjiwa sehat, belum tentu. Mereka yang melanggar hukum, sekarang memenuhi penjara, kan semua berbadan sehat. “ Komentar pengamat.
Masih menurut pengamat budaya,  pembangunan negeri ini  harus  disandarkan pada budaya sendiri. Kalau berbicara moral tentu disandarkan pada budaya, kalau berbicara lebih luas yaitu akhlak maka disandarkan pada agama. Itu saja

Akhirnya, walau mendapat kritikan publik,  lomba tari Pica-pica tetap  dilaksanakan sesuai dengan rencana. Panitia membagi dalam kelompok A, kelompok B dan kelompok C. Kelompok A mereka dari ibu-ibu  mewakili instansi masing-masing, kelompok B dari pemuda dan mahasiswa, dan kelompok C dari pejabat  masing-masing instansi. Hadiahnya lumayan. Juara pertama mendapat piala dan uang Rp 25 juta , juara dua mendapatkan piala dan uang Rp 15 juta sedangkan juara tiga mendapatkan piala dan uang Rp 10 juta.

Penonton membanjiri lapangan perlombaan. Karena lagu yang mengiringi lomba Pica-pica sangat “panas” sehingga penonton pun terpengaruh  larut dalam acara itu  sehingga jadi  kacau balau, sudah tidak jelas lagi mana yang peserta lomba dan mana yang penonton . Lumayan membuat bingung panitia, untung saja dapat diatasi. Panitia harus lebih cermat memelototi, mana yang  peserta lomba dan mana yang bukan peserta lomba. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar