Senin, 11 Maret 2013
LEMBAGA TUKANG SOROT
Di negeri Kelabu ada berbagai instansi,lembaga,organisasi.Kalau legislatif disebut Dipor-Teman Pesuruh Rakyat disingkat DPR. Yudikatif disebut Dipor-Teman Hamba Hukum (DH2).Eksekutif disebut Dipor-Teman Suka-suka Memerintah Rakyat (DSMR).
Masyarakat juga memiliki organisasi. Kalau sekarang ini,kira-kira seperti Lembaga Swadaya Masyarakat. Kalau istilah kerennya National Goverment Organitation (NGO). Jadi mereka di negeri Kelabu ada penyebutan tersendiri,penyebutan yang sudah baku,yaitu Lembaga Tukang Sorot (LTS).
Kerjanya sesuai dengan namanya “Tukang Sorot”.Apa saja dia soroti,mulai dari hugel pejabat, judi togel, korupsi milyaran rupiah sampai korupsi sepuluh karung beras miskin,soal kehadiran pegawai di kantor, perselisihan perbatasan tanah, bahkan sampai soal pertengkaran suami isteri pun mereka tangani asalkan memang ada laporan masyarakat.
Selain menjadi Tukang Sorot, lembaga ini disoroti juga oleh publik. Kalau DH2 dijuluki tebang pilih,pihak LTS dikritik sebagai tebang sorot.Pasalnya,kalau kasus ijazah palsu lawan politik,korupsi sepuluh karung raskin, korupsi teri lainnya,maka suara LTS sangat keras. “Pokoknya sekarang juga tangkap,usut sesuai dengan hukum yang berlaku.Penegak hukum jangan tebang pilih.” Berbeda pula kalau yang kenak kasus masih satu bendera partai politik,mungkin satu tim sukses,atau tetangga rumah,tetangga kebun.Pernyataannya lunak : “ya kita serahkan lah pada proses hukum.Kan ada yang namanya praduga tak bersalah.Jangan kita cepat memvonis,itu namanya pembunuhan karakter. “
Lebih celaka lagi,ada kritikan publik mengenai kalangan LTS ini yang dalam kenyataannya banyak yang sudah beralih profesi menjadi wakil rakyat,menjadi PNS –kemudian apa yang dia soroti dulu ketika masih sebagai LTS, justru dia yang melakukan. Misalnya,ketika dulu dia sebagai LTS sangat menentang perjalanan dinas pejabat yang berlebihan,eh.. setelah dia menjadi pejabat,justru dia yang paling kasak kusuk meminta perjalanan dinas. Dulu dia anti percaloan proyek,sekarang justru dia yang menjadi biang kerok calo proyek.. ***
oleh Usman Hasan pada 7 September 2012 pukul 23:22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar