oleh Usman Hasan pada 27 Agustus 2012 pukul 12:17 ·
Kalau seseorang datang menemui kiai, dapat ditebak apa maksudnya. hampir dapat dipastikan hendak menanyakan sesuatu atau hendak meminta saran terkait masalah kehidupan.Kalau seorang mahasiswa datang ke dosennya,hampir dapat dipastikan mengenai masalah sekitar mata pelajaran di kampus.
Kali ini seorang pengusaha menemui seorang pejabat. Si pengusaha membawa sejumlah uang yang diisi dalam amplop besar..
Pengusaha : “Ini pak. Saya ini hendak menyerahkan in, pak. Sekedar bantuan, pak.” Si pengusaha berdiri dan menyerahkan amplop
Pejabat : “Apa ini ? ” Tanya si pejabat
Pengusaha : Ya sedikit dana pak, ala kadarnya. Jangan dinilia dari sisi jumlah. Ini pemberian ikhas lilaihitaala sebagai tanda terima kasih karena proyek sudah selesai lancar dan beres.
Pejabat : Jadi, anda hendak menyogok saya ya. Ini namanya penyuapan. pelanggaran pidana. Sekarang saya bisa melaporkan anda ke penegak hukum sebab hendak menyogok saya.
Pangusaha :” jangan pak. maaf pak. Saya tidak bermaksud begitu. Hanya sekedar uang terima kasih pak. Ya saya sudah bapak tolong, apa salahnya saya menolong bapak. Begitu pak ” Begitu kata pengusaha sambil berkeringat dingin ketakutan.
Si pengusaha masih tetap berdiri. Si pejabat menyuruh duduk kembali di tempat duduknya.Dia duduk, tapi masih tetap salah tingkah, sebab mata sang pejabat masih melotot.
Pejabat :” Anda ndak tahu kalau saya ini pejabat yang disumpah. Seorang pejabat yang disumpah tidak boleh menerima pemberian dari siapa saja, apalagi dikaitkan dengan sebuah proyek. Itu melanggar hukum. Bisa kenak pidana. Anda paham itu ?” Kata pejabat masih dengan suara tinggi dan mata melotot.
Si pegusaha hanya dapat tertunduk, takut dan salah tingkah. Pengusaha berulang-ulang meminta maaf kemudian dengan terbongkok-bongkok meminta pamit.
Pejabat : “Begini.” Kata pejabat melanjutkan. Anda masak sih hari gini masih ndak paham-paham. Kalau urusan yang beginian urus dengan isteri saya yang tak disumpah. Istri saya bebas karena ndak disumpah. Sudah, temui isteri saya untuk menyelesaikan urusan begitu. “
Pajabat memanggil istrinya dan meminta untuk menyelesaikan urusan dengan si pengusaha.
Pejabat : Nah, beres kan ? Yang gampang jangan dirumitkan. yang rumit harus digampangkan.
Si pengusaha pun pulang mengendarai mobil sambil bersiul-siul. Dia berkata dalam hati : memang banyak solusi, asal ada kemauan pasti ada jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar